Pagi ini ketika sedang merenung tentang kejadian G-30-S/SUMBAR -- Gempa 30 September Sumatera Barat dan Jambi -- dapat sms dari tetangga yang juga Ustadz:
" ...Gempa bumi menimpa SUMBAR hari Rabu jam 17.16 WIB. Bukalah Al Qur'an Surat 17:16, Renungkanlah artinya..."
Kebetulan juga sedang membuka posting rekan Arie Widiana (Ummu Azam) yang membahas hal dan ayat yang sama: Waktu Terjadinya Gempa di SUMBAR Ada dalam Ayat Al Quran. Pencatatan waktu gempa didasarkan pada Earthquake Hazards Program yang secara detail merekam semua kejadian gempa di seluruh dunia. Bisa juga membuka catatan gempa seluruh Indonesia di BMG (Gempa Terkini).
Waktu terjadinya gempa utama yang terjadi pada #0 September 2009, adalah jam 17:16:09 WIB. Sekarang, coba kita simak Quran Surat 17 (Al Isra) ayat 16;
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
Kemudian gempa susulan terjadi pukul 17:38:52 WIB. Al Quran Surat 17 (Al-Isra) ayat 38:
“ Semua itu[*] kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu”.
[*]. Maksudnya: semua larangan yang tersebut pada ayat-ayat: 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, dan 37 surat ini.
Gempa yang terjadi keesokan pagi di Kerinci (perbatasanSumatra Barat-Jambi), kejadiannya pada pukul 08:52:29 WIB. Al Quran Surat 8 (Al Anfaal) ayat 52:
(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.
Negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia ini bertubi-tubi ditimpa bencana. Mulai dari banjir bandang, tsunami, tanah longsor, gempa bumi sampai kecelakaan arus mudik telah menelan ribuan korban manusia. Bila hal ini hanya dianggap sebagai musibah semata tanpa bermakna apa-apa setelahnya maka sebenarnya kita termasuk orang-orang yang tidak mau berpikir.
Din Syamsuddin dalam status Facebooknya kemarin malam menulis yang intinya yaitu Allah menyayangi suatu kaum dengan memberikan ujian. Musibah memang bisa dianggap sebagai ujian bagi kaum yang cepat tersadarkan dan berpikir kemudian merubah perilaku kembali pada tuntunan Allah sehingga meningkat keimanan dan ketqwaannya.
Musibah bisa juga merupakan adzab bagi bangsa ini yang sudah begitu terang-terangan melanggar syariat Allah. Kemaksiatan dimana-mana, zina dianggap umum dan biasa, korupsi sebagai adalah hak dan tugas manusia sebagai penjaga alam pun dilanggar. Berulang-ulang peringatan Allah kepada bangsa ini semoga kita masih ada waktu untuk bertobat dan mengubah perilaku sesuai tuntunan Al Qur'an.
Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). – Q.S. Al Isra: 41
Wallahua'lam bishawab.
Tambahan keterangan catatan kaki Al Quran Surat 17 (Al-Isra) ayat 38
Kejahatan yang dimaksud pada Qur’an surat Al Israa’ ayat 38 yaitu:
- menuhankan selain Allah
- tidak bebuat baik kepada kedua orang tua; tidak memelihara orang tua di usia lanjut; berkata “ah”, membentak dan tidak berkata mulia kepada orang tua
- tidak memberikan hak orang miskin dan orang dalam perjalanan; berbuat boros dan menghamburkan harta
- terlalu kikir harta
- membunuh anak karena takut miskin karena membunuh adalah dosa besar
- mendekati zina (bahkan berzina) karena zina adalah keji dan jalan yang buruk
- membunuh jiwa (manusia) yang diharamkan Allah tanpa alasan syar’i
- memakan harta anak yatim
- menggunakan timbangan (neraca) dengan tidak benar dalam perdagangan
- mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya (taqlid)
No comments:
Post a Comment