"Telah berkata Sayyidina 'Ali bin abi tholib karomallohu wajhah: ketenangan jisim/jasmani itu ada di dalam sedikit makanan, ketenangan jiwa itu ada di dalam sedikit Dosa, ketenangan hati itu ada di dalam sedikit cita-cita/permaksudan (dunia), dan ketenangan lisan itu ada di Dalam sedikit ucapan.."
Secara praktisnya pada urutan yang pertama yaitu ketengan jasmani atau badan ada pada sedikit makanan. Jadi benarkah makanan membuat kita tidak tenang, benar kalau banyak, sedikit adalah sebaliknya.
Suatu contoh Ridho dalam dunia nyata membuktikan hal tersebut yaitu di bulan Romadhon ini (1432) saat berbuka puasa terbiasa meminum segelas minuman manis (sitrup, teh, cacao, dll), kemudian ngemil beberapa snack, dan kemudian melaksanakan sholat maghrib, mengaji, sholat isya' tarawih, kira2 jam delapan malam semua itu selesai dengan normal, kemudian makan malam. Kemudian kembali beraktifitas, sampelnya Ngeblog, setelah beberapa menit tidak sampai 1 jam keadannya kurang konsentrasi. Hal tersebut saya anggap maklum dan normal-normal saja, karena memang sudah waktunya untuk istirahat saat jam 9 malam
Di lain kesempatan Ridho mendapat undangan ke acara Tahlilan, waktunya jam 5 sore dan pastinya acara ini oleh tuan rumah dimaksudkan untuk buka bersama. Ternyata beneran, saat acara tahlil selesai adzan maghrib kira2 kurang 5 menit hidangannya segelas minuman sitrup yang dingin, menu makan malam. Ya udah, saat buka puasa ridho minum dan makan layaknya undangan yang lainnya, kemudian acara selesai dan pulang. Sampai di rumah ridho merasa malas untuk ngapa-ngapain, tepatnya pengen berbaring dan tidur, karena perut terasa berat. Pokoknya males dech.....! capek...!. Finalnya selesai sholat maghrib, tidur-tiduran, sholat isya' lalu tidur.....(yach.... gk jadi tuh tarawihnya)
Ridho kemudian sadar bahwa makan yang banyak dapat menyebabkan kemalasan sehingga badan ini tidak sanggup melakukan pekerjaan dengan normal. Nah kalau dipikir-pikir dengan tidur terlalu dini dan bangun dengan jam yang sama (kira2 jam 3:30), ngak ngapa-ngapain cuma sahur, kemudian tidur lagi, subuhnya jam lima, eh tidur lagi. Aneh...., ngak support kayaknya untuk kerja yang lain selain tidur. Al hasil bangun jam kira jam 7-8, dipikir-pikir, dapet apa ya tidur yang banyak....! Bener kata pak Kyai Akmal Rofi'ie saat beliau mengajar Ta'limul Muta'allim ketika saya nyantri di PP Raudlatul Ihsan tahun 1997, beliau berkata "Kenyang dapat menyebabkan ngantuk".
Semoga bermanfaat ya shobat.....!
No comments:
Post a Comment